![]() |
Manajer Liverpool, Brendan Rodgers |
Mantan pemain belakang Liverpool, Mark Lawrenson seakan tak mau ketinggalan trend dari mantan klub nya. diketahui pria berusia 58 tahun ini juga ikut memberikan pandangannya mengenai masa depan manajer The Reds, Brendan Rodgers. Menurut Mark karir Rodgers di Anfield tidak akan lama lagi dan hanya tinggal menghitung hari.
Nasib pelatih asal Irlandia Utara ini memang tengah berada diujung tanduk menyusul perfoma penampilan The Reds yang masih belum menunjukkan arah peningkatan dan konsistensi dalam meraih kemenangan di sepanjang kompetisi musim ini. Dimana dalam 6 laga terakhir mereka di ajang Liga Premier, Jordan Henderson dan rekan hanya mampu membukukan 2 kemenangan.
Sementara 2 pertandingan sisanya berakhir imbang dan 2 lainnya berakhir dengan kekalahan bagi Liverpool. Perfoma tak konsisten dari klub asal Industri ini pun harus puas menempati peringkat ke 13 klasemen sementara Liga Premier Inggris dengan total raihan 8 poin.
Pada saat yang sama perfoma Liverpool di ajang Erop kasta kedua Liga Eropa Liverpool lagi –laga gagal meraih kemengan dan hanya mampu bermain imbang melawan Bordeaux di Stade Bordeaux. Gol Liveorpool dicetak oleh adam Lallana sementara gol tim lawan dilahirkan oleh sepakan kaki Jussie Ferreira Veira.
“Saya tidak suka ketika pelatih dipecat, sebab saya pikir ini adalah pekerjaan yang sangat sulit. Namun, dia tidak memenangkan enam pertandingan. Selain adu penalti di ajang Capital One Cup (Liverpool memastikan kemenangan dari Carlisle United melalu drama adu penalti),” kata Mark Lawrenson, seperti dilansir Sportsmole, Jumat (25/9/2015).
“Ini adalah tanggung jawab semua orang di klub. Para pemain juga mengambil tanggung jawab besar, tetapi saat ini Liverpool seolah tanpa kemudi, tidak berkarakter, dan tampaknya kehilangan arah,” sambungnya.
“Brendan Rodgers berada di bawah tekanan untuk pekerjaannya, karena dia belum memenangkan enam pertandingan dan menghabiskan jutaan pounds di bursa transfer musim panas lalu, tetapi itulah hidup. Saya tidak berpikir Rodgers sanggup kehilangan satu dari tiga pertandingan berikutnya,” tuntas pria yang membela Liverpool selama tujuh musim itu (1981-1988).
Sementara itu manajer Liverpool, Brendan Rodgers mengaku dirinya masih ingin memperkuat dan memperbaiki penampilan anak asuhnya
"Saya ingin menjadi seorang pelatih dan target dalam pikiran saya sendiri adalah untuk sampai ke seribu pertandingan," kata Rodgers dilansir dari laman Mirror, Sabtu (26/9).
Rodgers juga menambahkan bahwa ia begitu menyukai dan mencintai pekerjaannya, sehingga ia selalu terlihat bersemangat terutama kala melatih di Anfield. Namun disamping itu, ia juga ingin berfikir realistis dimana ia harus dapat menciptakan hasil pertandingan yang positif untuk The Reds.
"Sementara saya disini, saya akan selalu melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya tidak akan pernah pergi karena saya akan selalu memiliki keyakinan bahwa saya dapat meningkatkan pemain dan membuat hal-hal yang lebih baik," ujar Rodgers.
Rodgers harus dapat membuktikan kemampuan dan kapasitas yang ia miliki untuk menunjukkan bahwa dirinya masih mampu untuk memimpin The Reds.
Post a Comment