Manajer Chelsea, Jose Mourinho |
Posisi manajer Chelsea, Jose Mourinho sebagai pelatih di
Stamford Bridge kian memburuk dan tengah diujung tanduk, The Blues yang harus
menelan serangkaian kekalahan dari awal musim membuat mereka harus menempati
posisi ke 15 papan klasemen sementara Liga Premier musim 2015 – 2016. Hingga
pekan ke 10 Liga Premier, Chelsea hanya mampu mengoleksi total raihan 11 poin
dari 10 pertandingan yang telah dilakoni mereka.
Situasi kian memburuk kala mereka harus menjamu klub The
Reds atau Liverpool di Stamford Bridge pada sabtu 31 oktober 2015. Banyak
kalangan yang menyebut – nyebut bahwa kemungkinan besar laga tersebut sekaligus
merangkap sebgai laga penentu nasib Mourinho bersama Chelsea. Jika Chelsea
sampai kalah pada laga tersebut maka kemungkinan besar pelatih asal Portugal
tersebut akan dipecat oleh pihak manajemen.
Meski dalam posisi sulit, pelatih berjuluk The Special One
ini terlihat tampak tenang dan tak bergeming meski banyak suara sumbang. Ia
memilih untuk tetap tenang bahkan tampak seperti tidak takut dipecat sama
sekali.
"Saya tak cemas dengan pekerjaan saya. Saya tak
khawatir dengan masa depan saya. Saya tak menghabiskan satu detik pun untuk
berpikir soal itu," kata Mourinho seperti dilansir 3News.
"Sepertinya kalian (media) ingin membuat saya sangat
tertekan. Kalian tak bisa melakukannya. Kalian tak bisa," lanjut pelatih
52 tahun ini.
Sebelum nya pada 3 pertandingan terakhir Chelsea di ajang
kompetisi Internasional pada bulan November bisa menjadi salah satu faktor
kunci kebangkitan Chelsea. Menurut jadwal usai menjamu Liverpool di Stamford
Bridge pada akhir pekan nanti. The Blues akan menjamu Dinamo Kiev pada ajang
kompetisi Liga Champions dan bertandang ke markas Stoke City pada ajang Liga
Premier.
"Saya cemas dengan hasil. Saya cemas dengan kemenangan
di hari Sabtu. Saya khawatir dengan peluang lolos di Liga Champions," ujar
Mourinho.
Sementara itu menurut mantan gelandang Liverpool yang kini
berprofesi sebagai analis sepakbola, Danny Murphy menilai bahwa jika Chelsea
positif memberhentikan Mourinho maka mereka telah melakukan sebuah kesalahan.
Meski Mourinho telah memberikan serangkaian hasil buruk dan
contoh yang tidak baik bagi tim, namun Murphy tetap menilai bahwa memecat
Mourinho bukanlah langkah yang tepat untuk diambil. Murphy berkilah bahwasannya
meskipun Mourinho belum dapat memberikan hasil positif. Namun Mourinho masih
mendapat banyak rasa hormat dari para pemainnya.
"Membicarakan Mourinho sebagai manajer Premier League
selanjutnya yang bakal dipecat adalah sebuah lelucon," ujar Murphy kepada
BBC.
"Melihat sukses Mourinho, terutama yang diraihnya
bersama Chelsea, artinya dia layak untuk punya 3 bulan yang buruk tanpa
dipecat."
Murphy kemudian menganalisis bahwa jeleknya Chelsea musim
ini bukan semata-mata salah Mourinho. Turunnya performa sejumlah pemain ikut
menjadi faktor.
Menurutnya, lini belakang Chelsea tidak terlindungi dengan
baik. Ini berjalan lurus dengan jebloknya performa Nemanja Matic, yang musim
lalu menjadi pelindung kokoh untuk bagi barisan pertahanan.
"Lini belakang sebuah tim hanyalah sebagus pemain di
depannya. Inilah, menurut saya, pangkal dari masalah di lini belakang
Chelsea."
"Nemanja Matic adalah salah satu pemain mereka yang
tidak tampil bagus, padahal biasanya dia bertindak sebagai pelindung utama. Dia
kadang bermain, kadang tidak dan pada laga melawan Liverpool Sabtu besok, dia
bakal absen karena hukuman," kata Murphy.
Post a Comment