Sepp Blatter yang telah memegang tongkat kekuasaan di FIFA dari tahun 1998, belakangan ini sempat goyang setelah dikaitkan dengan skandal korupsi. Namum rezim nya di FIFA seperti nya belum berakhir. Setelah anak buahnya ditangkap dengan tuduhan kejahatan korupsi, pencucian uang dan penyelenggaraan Piala Dunia ia masih enggan untuk merelakan jabatannya begitu saja dengan menolak mengundurkan diri dari jabatannya. Permintaan pengunduran dirinya datang dari presiden Asosiasi Sepakbola Uni Eropa (UEFA) Michel Platini.
Bertempat di Zurich, Swiss. Jumat 29/05/2015. Dilangsungkan pemilihan ulang untuk jabatan presiden FIFA. Sepp Blatter yang menolak mengundurkan diri maju lagi sebagai kandidat. Pada pemilihan putaran pertama tersebut Blater yang kini berusia 79 tahun. Memenangi pemilihan putaran pertama tersebut dengan perolehan 133 dari 209 suara. Alhasil putaran kedua pun mesti dilakukan.
Pada putaran kedua, kembali Blatter lebih jauh diunggulkan untuk memenangi pemilihan. Para kandidat harus meraih suara terbanyak dari 50 persen dari jumlah suara sah. Dengan sayarat seperti itu Blatter dapat dipastikan untuk menang dan kenyataan itulah yang membuat Pangera Ali yang ikut mencalonkan diri, lebih memilih untuk mundur pada pemilihan putaran kedua itu.
Menyusul pengunduran diri Pangeran Ali dari pemilihan tersebut Blatter pun secara otomatis bakal menjalani periode kelimanya sebagai presiden FIFA, yang telah ia mulai sejak 1998. Menggantikan Joao Havelange dan setelah itu Blatter selalu memenangi pemilihan – pemilihan berikutnya, termasuk pada pemilihan 2015 ini.
Setelah terpilih kembali menjadi presiden FIFA Blatter berjanji akan membawa FIFA keluar dari masalah yang sedang dialami FIFA saat ini.
"Kami mengalami sejumlah masalah organisasional. Kami butuh wanita dalam komite ini, kami harus melakukan sesuatu yang lebih. Saya takkan menyentuh Piala Dunia, itu terlalu penting," ujar Blatter kepada peserta kongres seperti dikutip dari BBC.
"Saya mengambil tanggung jawab untuk mengembalikan FIFA, bersama Anda semua kita akan melakukannya, saya yakin itu," ia menambahkan.
Sejauh ini, FBI belum dapat menemukan bukti keterkaitan Blatter dengan kasus – kasus yang menimpa bawahannya. Meski demikian banyak pihak menyakini bahwa pria yang telah menjabat sebagai presiden FIFA selama 17 tahun pasti juga ikut terkait dalam kasus – kasus yang menimpa para pejabatnya, yang sudah terjadi dalam 20 tahun terakhir.
"Saya orang yang berkeyakinan, sekarang Tuhan, Allah, atau siapapun yang kita yakini, mereka akan membantu kita untuk mengembalikan FIFA. Saya berjanji bahwa pada akhir jabatan saya, saya akan menyerahkan FIFA dalam kondisi yang sangat baik kepada penerus saya," pria berusia 79 tahun itu mengakhiri.
Post a Comment